Makalah Struktur Hewan
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Aktifitas metabolisme sel dalam tubuh makhluk
hidup memerlukan oksigen, sel-sel tubuh juga perlu mengeluarkan karbondioksida
dari sistem tubuhnya. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap terjadinya suatu
proses pertukaran gas dalam tubuh organisme tersebut. Pertukaran gas antara
tubuh dan lingkungan ini disebut proses pernapasa (respirasi), setiap proses
pernapasan antara makhluk hidup itu berbeda termasuk alat pernapasannya.
Setiap golongan hewan di alam semesta memiliki ke
khasan masing-masing dalam sistem pernapasannya, baik dari golongan
invertebrata maupun veretebrata sehingga sangat menarik utnuk dipelajari.
1.2
Pembatasan Masalah
Adapun
Masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Alat pernapasan pada hewan dan manusia;
2.
Sistem pernapasan pada hewan dan manusia.
1.3
Tujuan
Adapun Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
- Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Hewan;
- Untuk mengetahui alat-alat pernapasan pada hewan dan manusia;
- Untuk mengetahui lebih lanjut tentang proses pernapasan pada hewan dan manusia;
1.4
Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan
teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari
beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu
ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Pernapasan Hewan
Alat respirasi adalah
alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat
berdifusi keluar. Alat respirasi pada
hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa
paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa
organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung
dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan
coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui
rongga tubuh.
Gbr. Berbagai macam alat respirasi pada
hewan
1.
Alat Respirasi pada Serangga
(eksoskeleton) yang
disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis
zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel
meMpunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya
spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga
terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen dari luar
masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh
trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang
disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat
tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk
oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara
trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan
kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Mekanisme pernapasan
pada serangga, misalnya belalang, Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih
sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang
berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di
luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea
berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya
mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian,
darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk
mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga
udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk
udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk
mengambil udara.
Serangga air tertentu
mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama.
Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang
menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung
dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan. Selain itu, ada pula
serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air,
atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya
dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
2. Alat Pernapasan
pada Kalajengking dan Laba-laba
Kalajengking dan
laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa
paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku.
Paru-paru
buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing
paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun
berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen
dari luar.
Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur. |
Gbr. Irisan melintanK paru-paru buku
pada laba-laba |
Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi
yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.
3. Alat Pernapasan
pada Ikan
Insang dimiliki oleh
jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah
muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air,
sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap
lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2
berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang
yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak
ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja
berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat
ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan
perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan
rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02
sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai
labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain
dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat
punggung.
Mekanisme pernapasan
pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi,
02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk
dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi,
C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari
insang diekskresikan keluar tubuh. Selain dimiliki oleh
ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar.
Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
4. Alat Pernapasan
pada Katak
Pada katak, oksigen berdifusi
lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu
bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat
berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring,
Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut
dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas
dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan
karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan
melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan
ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke
jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit
pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan
karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga
mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya
belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru
yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan
paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas
pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh
bronkus yang pendek.
|
Gbr. alat pernafasan katak
|
Gbr. Mekanisme pernafasan katak
|
Dalam
paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi
saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang
masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung
di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut.OtotSternohioideusberkonstraksi
sehingga rongga mulut membesar,
|
Setelah itu koane
menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga
rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke
paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen
diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya,
karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai
berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam
paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup
dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah
berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga
rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya
karbon dioksida keluar.
5. Alat Pernapasan
pada Reptilia
Paru-paru reptilia
berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih
sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar
permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan
beberapa belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon.
Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai
pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
6. Alat Pernapasan pada Burung
Pada burung, tempat
berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung
berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang
rusuk.
Jalur pernapasan pada
burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian
diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan
trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin,
dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang
pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat
bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi
menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi
ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal).
Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100
atau lebih).
Parabronkus berupa
tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan
udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru
atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher,
dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis.
Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya
berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena
adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien.
Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian
depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang
dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong
udara abdominal).
Masuknya udara yang
kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot
antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan
tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara
dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga
dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang
masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke
pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.
Udara pada
pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang,
yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau
diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen
pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot
interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi
semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari
tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida
keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk
ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru.
Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun
inspirasi.
Bagan
pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.
Burung
mengisap udara udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian
belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke
pundipundi hawa udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru
udara menuju pundipundi hawa depan. Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung
dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.
2.2
Sistem Pernapasan Manusia
Alat-alat pernapasan pada manusia meliputi :
1.
Hidung,
2. Saluran pernapasan (faring, laring, trakea,
bronkhus, bronkeolus, alveolus)
3.
Paru-paru
1.
Hidung
Hidung merupakan organ pertama
yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan
selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan
pengatur kelembaban udara yang akan masuk keparu-paru.
Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung. Mengapa demikian ? Pernahkah kalian merasa susahnya bernapas lewat hidung ketika flu ?
Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung. Mengapa demikian ? Pernahkah kalian merasa susahnya bernapas lewat hidung ketika flu ?
2.
Saluran
Pernapasan
:
·
Faring
Faring
(tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat
katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur
jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan. Pernahkah kalian tersedak makanan?
Coba pikirkan apa penyebabnya ?
·
Laring
Laring
adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun
dan terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis, di
dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita
suara sehingga timbul bunyi.
·
Trakea (Batang Tenggorok)
Berupa
pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri
atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin
tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia.
Terletak di leher bagian depan kerongkongan
·
Bronkhus
Merupakan
percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama
dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih
mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah
terserang penyakit
·
Bronkheolus
Bronkheolus
adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih
tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan
ini akan membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
·
Alveolus
Berupa
saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis
setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus
berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas
permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
3.
Paru-paru
Berjumlah sepasang terletak di
dalam rongga dada kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus (gelambir),
sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-paru ini
terdapat alveolus yang berjumlah ± 300 juta buah. Bagian luar paru-paru
dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan
ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan.
(pohon
Trakheobronkhial)
(zona Respirasi)
Sistem pernafasan secara garis
besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan
paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok,
tenggorok, cabang tenggorok. Pada awalnya kita menghirup udara melalui rongga
hidung yang kemudian melewati tekak dan pangkal tenggorok kemudian terus ke
tenggorokan. Tenggorok bentuknya seperti pipa yang kuat, terletak di depan
kerongkongan, melalui leher sampai mencapai rongga dada sebelah atas. Dinding
tenggorok diperkuat oleh beberapa cincin rawan yang pada bagian belakangnya
terbuka. Dalam rongga dada, tenggorok bercabang dua yaitu tenggorok kanan dan
kiri yang masing-masing cabang memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Kedua cabang tenggorok tersebut
mempunyai ranting-ranting seperti pada pohon. Pada ranting-rantingnya yang
terakhir terdapat gelembung-gelembung paru-paru yang amat kecil dan amat tipis
dindingnya. Gelembung-gelembung itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Dalam
dindingnya mengalir darah melalui pembuluh-pembuluh kapiler, sehingga mudah
terjadi pertukaran gas dari darah ke udara yang terdapat dalam gelembung
paru-paru dan sebaliknya. Darah tersebut mengambil zat pembakar (oksigen) dan
mengeluarkan karbondioksida.
Dari penjabaran di atas dapat
ditarik kesimpulan-kesimpulan yaitu pertama, fungsi utama dari adanya sistem
pernafasan kita adalah untuk memberikan darah gas oksigen yang nantinya
disalurkan keseluruh tubuh. Kedua, ketika kita bernafas maka yang kita hirup
adalah gas oksigen (lambang kimianya O2 ) sedangkan gas yang
dilepaskan diesbut gas karbondioksida dengan lambang kimianya CO2.
2.3
Kelainan/Gangguan/Penyakit
Sistem Pernapasan/Respirasi Manusia
Kesehatan Pada Masayarakat
Sistem peredaran
oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bisa mengalami gangguan atau
kelainan disertai penjelasan pengertian atau definisi singkat yaitu seperti :
a.
Penyempitan saluran pernafasan
akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan
oleh bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah
penyempitan saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan
mengalami kontraksi yang mengganggu jalan napas.
b.
Sinusitis, adalah radang pada rongga
hidung bagian atas.
c.
Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
d.
Pembengkakan kelenjar limfe pada
sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas. Penderita umumnya lebih
suka menggunakan mulut untuk bernapas.
e.
Pleuritis, yaitu merupakan radang pada
selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
f.
Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
g.
Pneumonia / Pnemonia, adalah
suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang menyebabkan peradangan pada
dinding alveolus.
h.
Tuberkolosis / TBC, merupakan
penyakit yang disebabkan oleh baksil yang mengakibatkan
bintil-bintil pada dinding alveolus.
i.
Masuknya air ke alveolus.
j.
Asma:
Asma adalah penyakit inflamasi
(radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas
yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi
ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam
menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau
tanpa pengobatan.
BAB
III
KESIMPULAN
Pada
golongan invertebrata sistem respirasinya sangat senderhana bahkan banyak yang
tidak memiliki sistem pernapasan tetapi pada vertebrata pada umumnya memilki
sistem pernapasan. Pada Manusia Seperti diketahui, saluran
napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher
menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran
napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru
kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu
makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran
gas, oksigen (O2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO2
) dikeluarkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Maryanti, Sri dkk.
2004. Biologi Untuk SMA kelas XI.
Jakarta. Erlangga.
Biologi LIPI. http://www.biolgi.lipi.go.id/ .Situs pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Human Anatomy Online. http://www.innerbody.com/index.html Situs online untuk mempelajari anatomi manusia.
0 komentar:
Posting Komentar